Aritmatika Sosial
Aritmatika Sosial - Aritmetika sosial dalam bentuk kegiatan jual beli telah
dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an. Melalui Al-Qur’an
Allah Swt. mengajarkan bahwa dalam kegiatan berdagang
kejujuran harus selalu diterapkan. Contohnya, ketika menakar
timbangan, dalam kegiatan perdagangan menurut syariat Islam
haruslah bersikap jujur dan adil.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an dalam surah Hud ayat 85 dan 86, "Dan wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan
janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan
kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan. Sisa (yang halal) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang yang
beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu."
Dalam kedua ayat tersebut dijelaskan bahwa, ketika
kegiatan perdagangan dilakukan dengan tidak jujur dan adil
maka dapat merugikan orang lain sehingga mereka tidak dapat
memperoleh hak-hak yang seharusnya menjadi hak mereka.
Selain itu, dijelaskan pula bahwa janganlah merasa rugi dan
kehilangan banyak rezeki karena sikap jujur dan adil yang telah
kamu lakukan.
Kegiatan Perdagangan
1. Untung dan Rugi
- Untung = harga penjualan - harga pembelian
- Rugi = harga pembelian - harga penjualan
Contoh:
Ibu membuat gamis untuk dijual. Biaya pembuatan per potong Rp110.000,00 dan
ibu membuat 5 potong gamis. Dua potong gamis ibu jual dengan harga Rp150.000,00,
sedangkan sisanya ibu jual dengan harga Rp70.000,00 karena jahitannya ada yang rusak.
Apakah ibu mendapat untung atau rugi? Berapakah untung atau ruginya?
Jawab:
Harga pembelian = 5 × Rp110.000,00 = Rp550.000,00
Harga penjualan = (2 × Rp150.000,00) + (3 × Rp70.000,00)
= Rp300.000,00 + Rp210.000,00
= Rp510.000,00
Karena harga penjualan lebih rendah dari harga pembelian, berarti ibu mengalami kerugian.
Rugi= harga pembelian – harga penjualan
= Rp550.000,00 – Rp510.000,00
= Rp40.000,00
2. Persentase Untung atau Rugi terhadap Harga Pembelian
Contoh:
Sebuah kelompok pengajian berencana membuat bazar untuk penduduk sekitar dan
membeli 1 kuintal beras seharga Rp1.000.000,00. Rencananya seluruh hasil penjualan dan
keuntungan akan disumbangkan ke rumah yatim. Beras tersebut dijual seharga Rp12.000,00
per kg. Setelah ditimbang ternyata berasnya menyusut menjadi 95 kg. Tentukanlah persentase untung atau ruginya!
Jawab:
Harga pembelian 1 kuintal (100 kg) beras adalah Rp1.000.000,00 dan penyusutan 5 kg.
Harga penjualan = 95 × Rp12.000,00 = Rp1.140.000,00
Karena harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian, berarti kelompok
pengajian tersebut mengalami keuntungan.
Untung = Harga penjualan – Harga pembelian
= Rp1.140.000,00 – Rp1.000.000,00
= Rp140.000,00
Jadi, keuntungannya adalah Rp140.000,00.
Persentase Untung
3. Menghitung Harga Pembelian atau Penjualan Jika Diketahui Persentase Untung dan Rugi.
Contoh:Ummi menjual satu pasang mukena dengan
harga Rp216.000,00 dan mendapat keuntungan 8%. Tentukanlah harga pembeliannya.
Jawab:
Diskon, Bruto, Neto dan Tara
1. Diskon
Keterangan: Harga kotor adalah harga sebelum dipotong diskon. Harga bersih adalah harga setelah dipotong diskon.
Contoh:Pada awal tahun baru Islam, Syifa membeli baju gamis dengan harga Rp135.000,00. Jika
penjual memberi diskon 25%, maka berapa harga yang ia harus bayar untuk baju tersebut
setelah dipotong diskon?
Jawab:Keterangan: Bruto (berat kotor) adalah berat barang beserta berat pembungkusnya. Neto (berat bersih) adalah berat barang tanpa berat pembungkusnya.
Tara adalah berat pembungkusnya.
Contoh:Jeruk jenis unggulan memiliki neto 95 kg dan tara 5%. Hitunglah bruto jeruk tersebut.
Jawab:
Pajak dan Bunga (Riba)
1. Pajak
Contoh:Ibu menerima gaji setiap bulannya sebesar Rp2.500.000,00 dan harus membayar pajak
2,5%. Berapakah gaji bersih yang diterima ibu?
Jawab:
2. Bunga (Riba)
Keterangan: M = tabungan awal
Contoh:Pak Abdul menyimpan uangnya di bank sebesar Rp750.000,00 dengan bunga 18% per
tahun. Tentukan besar uang Pak Abdul setelah 4 bulan.
Jawab:
Jawab:
Diskon, Bruto, Neto dan Tara
1. Diskon
Keterangan: Harga kotor adalah harga sebelum dipotong diskon.
Harga bersih adalah harga setelah dipotong diskon.
Contoh:
Pada awal tahun baru Islam, Syifa membeli baju gamis dengan harga Rp135.000,00. Jika
penjual memberi diskon 25%, maka berapa harga yang ia harus bayar untuk baju tersebut
setelah dipotong diskon?
Jawab:
Keterangan: Bruto (berat kotor) adalah berat barang beserta berat pembungkusnya.
Neto (berat bersih) adalah berat barang tanpa berat pembungkusnya.
Tara adalah berat pembungkusnya.
Contoh:
Jeruk jenis unggulan memiliki neto 95 kg dan tara 5%. Hitunglah bruto jeruk tersebut.
Jawab:
Pajak dan Bunga (Riba)
1. Pajak
Contoh:
Ibu menerima gaji setiap bulannya sebesar Rp2.500.000,00 dan harus membayar pajak
2,5%. Berapakah gaji bersih yang diterima ibu?
Jawab:
2. Bunga (Riba)
Keterangan: M = tabungan awal
Contoh:
Pak Abdul menyimpan uangnya di bank sebesar Rp750.000,00 dengan bunga 18% per
tahun. Tentukan besar uang Pak Abdul setelah 4 bulan.
Jawab:
Berikut adalah PPT Aritmatika Sosial.
Referensi
Elis Suminar. (2021). Cerdas dan Berkarakter Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII. As-Syifa Learning Center.
0 Comments