Header Ads Widget

Administrasi Pembelajaran | 5 Tahap Menyusun Administrasi Pembelajaran

Administrasi Pembelajaran

Administrasi Pembelajaran – Menyiapkan administrasi pembelajaran tidak bisa dilepaskan dalam kegiatan keseharian seorang guru. Administrasi pembelajaran terdiri dari alokasi waktu, program tahunan, program semester, silabus mini, serta RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Fungsi administrasi pembelajaran adalah sebagai patokan atau arah yang dapat digunakan seorang guru agar proses pembelajaran berjalan sebagaimana yang kita rencanakan.

Administrasi pembelajaran pada sekolah umum dan sekolah IT (Islam Terpadu) tidak terlalu jauh berbeda. Administrasi pembelajaran terpadu biasanya digunakan pada sekolah IT atau sekolah berbasis Islam. Perbedaan yang mendasar ada pada tahapan ke empat dan ke lima yaitu pada penyusunan silabus mini dan RPP. Pada langkah pembelajaran yang disusun dalam silabus mini dan RPP memuat langkah TERPADU (Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi, dan Ukhrowi). Untuk pembahasan RPP TERPADU, insyaAllah akan dibahas dalam pembahasan terpisah. Berikut adalah tahap menyusun administrasi pembelajaran.

Administrasi Pembelajaran | 5 Tahap Menyusun Administrasi Pembelajaran

5 Tahap Menyusun Administrasi Pembelajaran

1.  Alokasi Waktu

Alokasi waktu disusun berdasarkan kalender pendidikan yang digunakan di sekolah tempat kita mengajar. Bisa berdasarkan kalender pendidikan yang disusun oleh propinsi maupun kabupaten yang sesuai dengan keberadaan sekolah atau bahkan bisa berdasarkan kalender pendidikan sekolah. Kalender pendidikan sekolah adalah kalender pendidikan yang disusun oleh badan atau pejabat yang berwenang di sekolah yang sudah disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan yang biasa atau akan dilakukan dalam setahun pembelajaran.

Alokasi waktu disusun per semester, jadi dalam satu paket administrasi pembelajaran satu tahun ajaran terdapat dua alokasi waktu yaitu untuk semester gasal dan semester genap. Alokasi waktu terdiri dari identitas sekolah, tabel jumlah pekan dalam satu semester, tabel jumlah pekan tidak efektif, dan menghasilkan jumlah pekan. Jumlah pekan efektif dikalikan dengan jam efektif menghasilkan banyak jam efektif dalam satu semester.

Berikut adalah contoh alokasi waktu dalam satu tahun ajaran. Download 

2. Program Tahunan

Program tahunan disusun berdasarkan banyaknya jam efektif yang terdapat dalam alokasi waktu, serta disusun untuk satu tahun ajaran. Program tahunan terdiri dari identitas sekolah serta tabel yang memuat semester, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan. 

Kolom semester memuat keterangan semester gasal atau genap. Kolom kompetensi dasar memuat seluruh kompetensi dasar dalam satu tahun ajaran. Sedangkan kolom alokasi waktu disini adalah jumlah jam efektif dibagi dengan jumlah kompetensi dasar dalam satu tahun ajaran. Pembagian alokasi waktu setiap kompetensi dasar ini, bisa dibuat berdasarkan kesepakatan dalam MGMP rumpun atau berdasarkan hasil diskusi guru mapel yang mengajar pada level yang sama.

Berikut adalah contoh program tahunan dalam satu tahun ajaran. Download

3. Program Semester

Program semester terdiri dari identitas sekolah dan tabel yang memuat kolom kompetensi dasar, materi pokok, alokasi waktu dan kolom pekan dalam satu semester. Program semester gasal dan semester genap dipisah dalam tabel berbeda.

Pada kolom pekan diisi dengan pekan efektif dan pekan tidak efektif. Kolom pekan tidak efektif diberi warna berbeda dan diberi keterangan sesuai dengan kegiatan yang berlangsung pada kalender pendidikan. Sedangkan pada kolom pekan efektif, diisi dengan jumlah jam efektif setiap pekan disesuaikan dengan jumlah jam efektif per mata pelajaran. 

Berikut adalah contoh program semester dalam satu tahun ajaran. Download

4. Silabus Mini

Silabus mini dibuat per satu kompetensi dasar. Silabus mini memuat identitas sekolah, kompetensi dasar dan tabel yang terdiri dari kolom sebagai berikut:

  1. Indikator atau dikenal juga dengan Indikator Pencapaian Kompetansi (IPK). Dalam kolom ini memuat beberapa indikator yang merupakan hasil penjabaran dari sebuah kompetensi dasar. Penentuan indikator ini bisa oleh guru pribadi atau bisa hasil dari kesepakatan MGMP rumpun. Fungsi indikator disini adalah untuk melihat ketercapaian sebuah kompetensi dasar. 
  2. Tujuan pembelajaran harus memuat ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree). Audience yang dimaksud disini adalah siswa. Behavior berarti sikap yang diharapkan muncul setelah pembelajaran, yaitu indikator. Condition adalah kondisi atau keadaan yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Sedangkan degree adalah derajat dari sikap atau indikator yang diterapkan  dalam pembelajaran, misalnya dengan kata-kata: dengan tepat, dengan benar, dengan baik, dengan jelas, dan lain-lain.
  3. Materi yaitu pokok bahasan yang termuat dalam kompetensi dasar.
  4. Metode mengajar memuat metode apa saja yang duterapkan dalam pembelajaran tersebut.
  5. Media berisi alat yang dipakai oleh guru maupun siswa untuk menunjang pembelajaran.
  6. Model pembelajaran berisi langkah-langkah pembelajaran secara garis besar mulai dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
  7. Evaluasi memuat alat yang digunakan guru untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar.
  8. Alokasi waktu dan sumber belajar berisi waktu yang digunakan untuk pembelajaran, serta keterangan pertemuan ke berapa, sedangkan sumber belajar memuat buku atau referensi yang digunakan untuk menunjang pembelajaran.
Berikut adalah contoh silabus mini untuk satu kompetensi dasar. Download

5. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat dengan berpedoman pada silabus mini yang sebelumnya dibuat. RPP yang kita buat sekurang-kurangnya harus memuat identitas sekolah, tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran yang dikembangkan dari silabus mini, serta media dan sumber belajar. 

Berikut adalah contoh RPP online satu lembar TERPADU. Download

Post a Comment

0 Comments

close